Apakah itu sia-sia untuk digunakanBola baja tahan karat 440Cuntuk menggiling dan memoles? Pertama-tama, saya ingin menjelaskan sudut pandang saya: jenis bola baja apa yang dipilih untuk penggilingan dan pemolesan ditentukan berdasarkan karakteristik dan kinerja medianya, bukan apakah mahal. Tentu saja, jika nilai tambah dari produk itu sendiri rendah, maka media penggilingan yang berbiaya tinggi tidak akan dipilih, dan pasar akan memutuskan untuk memilih.
Grinding adalah proses menggerinda dan memoles permukaan benda kerja dengan bahan abrasif dan abrasif untuk meningkatkan kualitas permukaan benda kerja. Bola baja tahan karat C memiliki kekerasan yang tinggi dan kinerja anti karat yang baik, sehingga pada saat penggerindaan, bahan abrasif pada permukaan akan cepat aus sehingga menghasilkan efisiensi penggilingan yang rendah. Selain itu, bola baja tahan karat 440C mahal sehingga relatif mahal untuk digiling.
Namun, dalam beberapa kasus khusus, hal ini perlu digunakanBola baja tahan karat 440Cuntuk menggiling. Misalnya, jika permukaan benda kerja yang akan digiling sangat menuntut, atau bahan benda kerja yang akan digiling keras dan tahan aus, penggunaan bola baja tahan karat 440C untuk penggerindaan dapat memperoleh efek penggerindaan dan kualitas permukaan yang lebih baik. Selain itu, beberapa industri khusus, seperti dirgantara, peralatan medis, dll., memiliki persyaratan yang sangat ketat terhadap material dan kinerja benda kerja. Bola baja tahan karat 440C juga umum digunakan untuk menggiling.
Oleh karena itu, apakah akan digunakanBola baja tahan karat 440Cuntuk penggilingan perlu dipertimbangkan secara komprehensif sesuai dengan keadaan sebenarnya. Untuk penggilingan tujuan umum, bahan dan proses penggilingan lain yang lebih sesuai dapat dipilih untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Untuk kebutuhan penggilingan khusus, bola baja tahan karat 440C mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Secara umum, pemilihan bahan dan proses abrasif yang tepat memerlukan evaluasi dan pengambilan keputusan berdasarkan kasus per kasus.